Beringin tua itu,
Berdekad sudah berdiri teguh
Dedaunannya telah lama gugur semua
Dahannya rapuh dipatah duga cuaca
Namun tiada tertunduk ia menyembah bumi,
Walau direnggut darinya harapan untuk terus menghijau
Memutikkan bunga dan bebuah manis
Di bawah langit ini,
Tetap ia berdiri
Ditopang jutaan akar berbudi
Yang terkambus dari cahaya
Namun membara juang hidupnya.
Terletak di dahannya sebuah pengharapan
Yang hanya tinggal satu bersangkutan
Harapan dititip akar-akar bumi
Dipesan agar terus tabah berdiri.
Dilepas pandangnya ke sebuah kejauhan
Segalanya kabur berkabus pandangan
Tidak terlihat hari muka nan bercahaya
Sedarlah ia akan dirinya,
Cuma beringin tua yang menanti diganti
teduhan-teduhan batu beralaf baru yang lebih dirai
Perginya ia tidak akan ditangisi
Perginya ia tidak akan dikenangi!
Maka terbunuhlah beringin pada hari itu,
Bersama kegemilangan hari-hari lalu
Terbunuhlah beringin pada hari itu
Di tangan-tangan penentu itu.
No comments:
Post a Comment