Rangkap pertama :
Menung seketika sunyi sejenak
kosong di jiwa tak berpenghuni
hidup terasa diperbudak-budak
hanya suara melambung tinggi
= Penulis termenung mengenangkan kehidupannya. Penulis berasa haknya ditindas dan diperkecil-kecilkan tetapi tidak mampu berbuat apa-apa selain bersuara.
Rangkap kedua :
Berpusing roda, beralih masa
berbagai neka , hidup di bumi
selagi hidup berjiwa hamba
pasti tetap terjajah abadi
= Waktu berjalan dan masa berubah tetapi sekiranya mentaliti kita masih terjajah dan hidup berjiwa hamba , maka sehingga bila-bila juga kemerdekaan secara holistik tidak dapat dicapai.
Rangkap ketiga :
Kalau hidup ingin merdeka
takkan tercapai hanya berkata
tetapi cuba maju ke muka
melempar jauh jiwa hamba
= Andai kita benar-benar mahu hidup penuh merdeka, kita haruslah bangkit berusaha bukan sekadar berkata-kata. Bangkitlah dengan memajukan diri dan menrabut habis jiwa hamba.
Rangkap keempat :
Ingatan kembali sepatah kata
dari ucapan seorang pemuka
di atas robohan kota Melaka
kita dirikan jiwa merdeka
= Mengambil iktibar peristiwa kota Melaka yang terjajah suatu ketika dulu, hendaklah kita dirikan jiwa yang bebas merdeka, agar peristiwa tersebut tidak berulang lagi.
No comments:
Post a Comment